Radinal Aidin

Blognya Poetra Pangkep

Blognya Anak Pangkep

UKM Seni To'do Limayya YAPIM Maros



Syamsul Bakhtiar ASS, S.E.

UKM SENI TO’DO LIMAYYA  YAPIM

UKM Seni To’do limayya  termasuk salah satu organisasi kesenian yang berada di dalam Perguruan Tinggi YAPIM MAROS. Unit Kegiatan Mahasiswa ini bergerak dibidang kesenibudayaan dan termasuk UKM yang terkenal di Kabupaten Maros. Saat ini, pengurus dan anggota UKM sedang gencarnya mensosialisasikan pentingnya menjaga kebudayaan dan melestarikan dengan cara berlatih beberapa  tari yang dianggap telah tersisihkan  oleh tari modern.
UKM ini terbentuk dari hasil rembukan beberapa mahasiswa yang menganggap memang harus ada organisasi kesenian di kampus Yapim. Dari hasil rembukan di sudut kampus tepatnya di kantin belakang, ditegaskan oleh Syamsul Bakhtiar Assagaf, S.E. yang sering disapa Tiar ini. Dari hasil rembukan itu telah menghasilkan sebuah nama yaitu “To’do Limayya.”

“To’do Limayya di pilih karena beberapa pertimangan” kata Tiar. “to’do Limayya pada dasarnya adalah nama perkumpulan kerajaan terbesar di Kabupaten Maros, To’do limayya adalah bahasa serapan dari Toddo Limayya Ri Marusu yang berarti persatuan adat lima kerajaan.” tegas Tiar.
Pria yang juga menjabat staf STKIP YAPIM Maros ini, menjelaskan bahwa “maka salahlah persepsi mahasiswa yang mengatakan bahwa, To’do Limayya berarti menusuk tangan (dalam artian bahasa Makassar)”. Adapun kerajaan yang termasuk Toddo limayya ri Marusu adalah Kerajaan marusu, kerajaan simbang, kerajaan bontoa, kerajaan tanralili dan kerajaan turikale.
Dari pertimbangan inilah sehingga nama To’do limayya melekat di telinga mahasiswa YAPIM sebagai UKM yang berpotnsi dalam mengasah bakat kesenian. UKM ini termasuk penghasil penghargaan dan tropi terbanyak di kampus YAPIM, baru-baru ini UKM ini yang bekerja sma dengan HIMABAS (Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Senin.-red)  mendapat juara 3 pada perlombaan visualisasi puisi yang diadakan jurusan bahasa Indonesia di UNHAS bulan mei 2012 kemarin.
Selain itu anggota UKM Seni To’do Limayya sedang mempersiapkan diri  pada bulan juli untuk perlombaan Seni budaya yang dilaksanakan oleh Jurusan Sastra Daerah Unhas. Harapan dari seorang pendiri UKM , mengatakan bahwa pada dasarnya kita harus sadar,  kita ini memiliki potensi yang sangat banyak dalam diri kita. Tapi yang harus dibangun lebih dahulu adalah jiwanya kemudian   badannya, hal ini sederhana kata Tiar. Kita ini warga Indonesia yang kaya akan budaya dan berlandaskan pancasila, dan dari dulu sejak proklamasi kemerdekaan lagu kita masih Indonesia raya. Dalam teks Indonesia Raya terdapat lirik yang mengatakan bahwa bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Dari teks ini Tiar menjelaskan, warga UKM Seni To’do Limayya memang harus  menanamkan nilai jiwa terlebih dahulu, maksudnya nilai kecintaan terhadap kesenian yang harus merasuk kedalam jiwa setiap warga UKM. Kemudian barulah jiwanya yang mengaplikasikan semua yang tertanam dalam jiwa,  Inilah cara meresapi kesenian  kata Tiar.
Salah satu hasil karya warga UKM Seni To’do Limayya :

18 Juli 2011
                                                              Karya : Radinal Aidin


Ingat kisah kita
Beranjak dari kasihan
Harapan yang ingin dibuktikan
18 Juli 2011 menjadi saksi  bisu cerita kita

      Seberkas kasih dibagi dalam satu jalinan cinta
      Masih belum paham karakter kita
      Kerikil kecil masih setia hambat perjalanan kita
      Sabar jadi sajadah batin
      Ikhlas sebagai ikhtiar tameng

Aku, mereka , keluarga dan sahabat
Bersama setia menjaga hubungan agar tak berkarat
Untung mereka malaikat penyemangat
Kuanggap kian hari kian berkarat

      Bukan aku
      Bukan mereka
      Bukan siapa-siapa
      Apalagi Tuhan yang menghakimi kita

Kuajak kau menuju altar kebahagiaan
Aku hanya mampu ingatkanmu
Kemarin adalah kenangan
Hari ini adalah kenyataan
Dan……
Esok adalah impian
Mari rajut impian kita mulai sekarang…….

Dari puisi di atas, Tiar yang mengutip kalimat dari si pembuat puisi mengatakan , merealisasikan kehidupan dengan teks itu gampang maka haruslah seorang penulis melihat apa yang dia lihat kemudian meresapi dengan hati kemudian diolah dengan otak dan mengaplikasikan dengan tulisan (Radinal Aidin). Hasil aplikasi itu akan menjadi karya seni yang syarat makna, dari  sini  kita akan belajar untuk tidak lagi membohongi fakta dengan kebisuan dari ribuan teks yang mampu menjadi jutaan karya seni, tegasan dan harapan pemuda berjanggot ini.

Dokumentasi kegiatan UKM SENI TO’DO LIMAYYA :
1.       Penyambutan ketua pengakab Malaysia di bantimurung bulan desember 2011





2.       Pengiringan tari padduppa pada saat pembukaan peluncura buku antologi puisi Titipan Langit di kampus yapim

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori informasi dengan judul UKM Seni To'do Limayya YAPIM Maros. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://radinalaidin.blogspot.com/2012/06/ukm-seni-todo-limayya-yapim-maros.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Rabu, 20 Juni 2012

1 Komentar untuk "UKM Seni To'do Limayya YAPIM Maros"